ISLAM DAN NEGARA

Relasi Islam dengan Negara
Pada dasarnya, Islam tidak bisa dipisahkan dari negara. Begitu pula sebaliknya, negara juga tidak bisa dipisahkan dari Islam. Keduanya adalah dua sisi mata uang yang tidak mungkin dipisah-pisahkan lagi. Hanya saja, ketika kaum sekuleris berusaha memasukkan ide-ide sekuler mereka ke tengah-tengah kaum Muslim, mereka terus menerus mengangkat isyu ketegangan hubungan antara negara dan agama. Mereka menyatakan, bahwa agama itu suci, dan tidak boleh dikotori dengan urusan-urusan politik negara yang kotor. Agama harus steril dari urusan negara, sebaliknya, negara juga harus streril dari masalah agama. Negara harus dipisahkan dari agama, dan agama harus dipisahkan dari negara.
Lalu, apakah Islam mengakui pemisahan negara di satu sisi, dan agama di sisi yang lain? Apakah benar pandangan yang menyatakan bahwa politik dan negara itu cenderung kotor dan korup, sehingga agama harus dijauhkan dari keduanya? Benarkah Islam tidak mengatur urusan negara? Benarkah pernyataan yang menyatakan bahwa penerapan Islam cukup substansinya saja? Baca lebih lanjut